Senin, 08 September 2008

blog ini diciptakan bagi para penggila bola..

berikut beberapa artikel mengenai profil klub terbaik...



MANCHESTER UNITED

Sepuluh trofi Premier League dalam 16 tahun terakhir ditambah sebelas kali merajai Piala FA serta tiga kali menjadi kampium Liga Champions merupakan bukti nyata reputasi Manchester United (MU) sebagai klub raksasa di dunia. Toh, itupun tidak mengurangi harapan pendukung setianya agar pasukan Sir Alex Ferguson terus menyumbang gelar pada tahun-tahun ke depan.
MU adalah klub yang mendominasi Premier League sejak sistem kompetisi ini diperkenalkan 1992. Kekosongan gelar selama 26 tahun diakhiri pada 1993. Sumbangsih besar diberikan heroisme seorang Eric Cantona yang menunjukkan performa gemilang sejak dibeli dari Leeds United.

Selama lima tahun di Old Trafford, Cantona berandil dalam sukses lima gelar Premier League dan dua Piala FA. Tak heran jika banyak penggila MU menyebutnya sebagai legenda Old Trafford. Kedatangan Rio Ferdinand dan Wayne Rooney, serta Cristiano Ronaldo menjadikan MU menuju era baru.
Tahun 2008, The Red Devils mengulang sukses di tahun 1999. Skuad terbaik jilid II bentukan Sir Alex Ferguson mampu mengemas trofi Premier League dan Liga Champions, kedua gelar itu sama-sama diraih dengan menghempaskan Chelsea.




CHELSEA

Klub berjuluk The Blues ini merupakan salah satu contoh sukses di kancah Premier League. Di era 1990-an, Chelsea menyeruak masuk ke papan atas Premier League tidak lepas dari pengembangan radikal dari bekas pemiliknya Ken Bates. Sejarah sebagai klub langganan papan tengah coba dihapus dengan masuknya Ruud Gullit pada musim 1996.
Inilah era awal kebangkitan The Blues dengan gaya Gullit yang dikenal bernama ”Sexy Football”. Pemain legendaris Belanda yang flamboyan itu menarik beberapa pemain top dunia ke Stamford Bridge seperti Roberto di Matteo dan Gianfranco Zola. Hasilnya, musim 1997 mereka menembus peringkat keenam di Premier League dan menjadi juara Piala FA.
Setelah kepergian Gullit, datang Gianluca Vialli yang membawa Chelsea merebut Piala Winners dan Piala Liga. Nama besar terus berdatangan termasuk Marcell Dessaily dan Didier Deschamps. Babak baru kejayaan Chelsea dimulai setelah masuknya miliuner asal Rusia Roman Abramovich yang menyuntikkan dana triliunan rupiah untuk menjadikan Chelsea sebagai kekuatan besar di Eropa.
Jose Mourinho dipercaya Abramovich menuntun Chelsea sebagai football powerhouse di Benua Biru. Nama besar berurutan datang seperti Didier Drogba, Arjen Robben, dan Joe Cole. Belum terhitung Andriy Shevchenko atau Miichael Ballack. Gelar pertama era Mourinho dicapai musim 2005 yaitu juara Piala Liga. Gelar Premier League juga terengkuh pada musim 2004/2005. Gelar ini dipertahankan musim berikutnya meskipun berhasil direbut Manchester United musim 2006/2007.
Musim 2007/08, Chelsea hampa gelar. Salah satu faktor utamanya adalah hengkangnya sang pelatih Jose Mourinho. Sebagai suksesor Mourinho, Avram Grant hanya mampu mengantarkan The Blues menjadi runner-up Liga Champions dan Premier League.
Kini, Roman Abramovich pun mencoba untuk membuka lembaran baru demi mewujudkan mimpi menjadikan Chelsea klub besar di Eropa dengan gaya sepakbola atraktiv. Langkah pertama yang diambilnya adalah dengan menggaet pelatih sarat pengalaman Luiz Felipe Scolari. Pelatih berkebangsaan Brasil ini hendak mencoba peruntungannya di Premier League bersama Chelsea dengan menggotong bintang-bintang baru macam Deco dan Jose Bosingwa.



LIVERPOOL

Dengan rekor 18 kali juara Premier League dan lima kali kampiun ajang terelit Benua Biru, Liga Champions, tidak ada yang menyangsikan kesaktian Liverpool. Era pemain bintang yang menghiasi Anfield selalu datang dari tahun demi tahun. Semua masih ingat bagaimana John Barnes dan Ian Rush membawa kejayaan pada musim 1988 dan 1990.
Disusul kemudian era Robbie Fowler dan Michael Owen, yang menjadi kebanggaan klub pada pertengahan 1990-an. Nakhoda asal Prancis, Gerard Houllier yang mengambil alih posisi kepelatihan Roy Evans pada Juli 1998 mencoba kembali merajut era kejayaan The Reds.
Kehadiran ikon klub, Steven Gerrard sedikit banyak berperan membantu Houllier mencapai kejayaan, termasuk musim 2001 ketika meraih Piala FA dan Piala UEFA. Kedatangan Harry Kewell dan bintang Irlandia Steve Finnan mendorong Liverpool mendapai peringkat keempat Premier League musim 2003-2004.
Kepergian Houllier digantikan pelatih asal Spanyol Rafael Benitez seperti sebuah suntikan darah baru bagi The Reds. Di bawah Rafael Benitez, muncul terminologi Rafalution, merujuk pada revolusi yang dilakukannya, termasuk dengan membawa darah-darah muda asal tanah Mediterania seperti kiper Jose Reina, bek Arbeloa, gelandang Xabi Alonso dan terakhir striker nomor wahid Spanyol Fernando Torres.
Rafa sudah menyumbangkan gelar Liga Champions musim 2005 lewat final dramatis lawan AC Milan di Istanbul. Sensasi final Liga Champions diulanginya musim 2007 meski kali ini takluk dari AC Milan. Bersama tombak baru Torres, Rafa digadang-gadang bisa melanjutkan Rafalution jilid II-nya.
Kini, yang menjadi target Liverpool adalah kampiam Premier League yang tak lagi dirasakannya sejak musim 1989/90. Dengan ketajaman Fernando Torres ditambah superiornya Steven Gerrard, musim depan trofi Premier League diharapkan hijrah ke Anfield.

Tidak ada komentar: